090908 22:12 <<seseorang 1>>
Cinta adalah bukan tulisan penghasil kata-kata.
Bukan lisan berakhir dusta.
Tapi hati nurani penuh pengorbanan yang sering terjatuh berurai air mata
100908 04:05 <<seseorang 2>>
aku tak sampai bila harus bicara cinta
karena getarannya terlalu deras mengaliri darahku
Deritanya terlalu kuat menghujam jantungku
biar cinta tak berkata
biar ia tidur saja
lelap……………
dalam jiwa……
100908 04:18 <<seseorang 1>>
apa karena airmata yang menjatuhkanmu untuk meraba dan menyentuh cinta?
yang pasti air mata adalah simbol kepekaan jiwa
air mata keluar karna cinta
bila jiwa-jiwa kering tanpa cinta
takkan pernah beruraikan airmata
100908 04:27 <<seseorang 2>>
air mata???
kadang jatuh…..
kadang kering…….
jejak yang begitu mudah terhempas waktu
sedang rindu terus membatu
Ah!!lagi-lagi jatuh
dalam dia yang acuh
100908 04:36 <<seseorang 1>>
kamu yang terjaga olehkenisbian
hasrat hati seolah mati berserakan
Ehmm, ilusi dan mimpi?
bakar saja!! hingga jadi serpihan hitam yang mengalir bersama sisa-sisa airmata yang jatuh
100908 04:58 <<seseorang 2>>
apa aku harus membuang kenisbian yang terus saja membawaku dalam sajak gelisah?
tapi seperti katamu,
“tidurkan saja waktu”
ya……..biar mudah kuputar jarumnya
biar aku dapat kembali pada kenangan biru.
100908 19:37 <<seseorang 1>>
kau putar lagi waktu??
kau kejar lagi luka jiwamu
mengapa harus dekati sebuah kenisbian???
bukannya di langit ada bermilyar cahaya suci sang bintang
kenapa tidak kau pilih lagi satu dari nyawa-nyawa yang ada?
untuk menerangi hatimu yang kelam
100908 19:42 <<seseorang 2>>
Bagaimana bila kukatakan bahwa aku tak bisa beranjak dari masa lalu?
Bagaimana bila kusampaikan bahwa masa lalu telah mengunci mati jiwaku?
Bagaimana bila kebahagiaan adalah masa lalu itu sendiri??
100908 20:11 <<seseorang 1>>
Bila alam selalu saja putarkan waktunya yang pucat dan lelah, apa kamu berdiri di titik yang sama terhujam masa lalu?
Jika masa lalu terindah terbungkus oleh kenisbian, apakah kamu acuh dengan dirimu yang sekarang ini??
Menanti sebuah kepastian dalam cintanya yang tak bermata
100908 20:45 <<seseorang 2>>
Entahlah!!
Dunia dingin berselimut hitam putih
Mana benar salah?
Semua keruh….
Segala melepuh…….
Ah!!cinta bisa terbang
Tapi jiwa takkan kehilangan kenangan
100908 20:51 <<seseorang 1>>
Diam……..!!
Mengalir tenang kalbu liar
Nantikan pasti ada energi lagi!!
Hanya satu!! Hati nuranimu lebih tajam daripada mata dan perasaanmu
100908 20:59 <<seseorang 2>>
Apa beda nurani dan perasaan?
Bila keduanya membisik dalam dada dan keduanyapun merasa
Dan bukanlah mata adalah layar yang membentangkan semua?
100908 21:36 <<seseorang 1>>
Kalau mata bisa ditipu
Perasaan bisa disakiti
Lain dengan nurani, nurani itu suci dari lubuk hati.
Pengendali pikiran dan perasaan lalu menuju mata kita.
SELESAI