Tanda-tanda yang kupasang pada dinding bertahun sampai menahun ternyata salah.
Ternyata aku hanya memunguti bayang yang kukira malaikat tapi nyatanya hantu.
Pada ruang-ruang yang mereka namai maya kubacai sayapmu yang semakin berupa hitam.
Mengerikan sekali melihat kelam melahapmu dengan sempurna tapi kau masih lugas tertawa.
Kau tenggelam tanpa sadar.
Setua ini aku salah menandaimu.
Kau bukan dia yang selama ini ada dan bertumbuh di kepalaku.
Kau bukan dia yang selama ini kureka, kukira dan kucipta.
Dan sepotong kata kecewa bangkit.
Menyuarakan ketidaksukaan atas semesta yang mencetak tinta hitam di lidahmu. Atas sekitar yang menggandeng jiwamu untuk tersesat.
Kau berjelaga tapi masih tegas tertawa.
Lalu apa yang bisa kubuat?
Apa yang bisa kurubah?
Saat matamu menghunus belati.
Dan mengisyaratkan ‘siapa kau! Kau tak berhak.’
Dan kita semakin mengasing.
Memang salah aku menandai rupa dan jiwamu.
I,120310
Hapus tandanya, ganti dengan tanda yang lain chi
susah memang lupain,tapi sabar dagh,
tak apa. semakin banyak salah. semakin kepalamu kaya. tak ada yang salah.salahpun disusun dari kebenaran.semakin banyak mengkonsumsi kesalahan.semakin kaya.
susunan kara dan pilihan katanya bagus mbak… yanti suka banget… 🙂
hureeeeeeeeee…..berhasil komen sekarang. cantik tulisanya.
Nengmet: yuhuu…….dia telah jadi abu sekarang. Kubakar hidup-hidup. Sadis!Mas fatih: ehem…….sudah kulempar pada lorong waktu…Ayip: berarti saya kaya raya karna telah sering berbuat kesalahan.Mbak yanti: huhu….saya hanya mencoba menulis hati saya…hheeArimbikecil: selamat datang di dunia uchi arimbi^^.Ayoo kita berusaha mengejar mas ayipmu itu,…hehhe
waaaaaaah uchi semakin keren karyanyasemakin mendekati ayiiiiiipcihuy semakin banyak orang gila disini
widih.. sekali muncul langsung sipppppp 😛
Belajar dari kesalahan.jangan salah ulang lagi.
dengan kesalahan kita bisa tahu dimana letak kebenaran
setidaknya ini juga yang sedang terjadi dengan ku hehe
SABUDI (sastra budaya indonesia)mari kita jaga bersama!
Mbak el: hihihi…..para pujangga memang punya kegilaannya sendiri….Yiry: masak sii yirr!!Bunda rani: seeep lah…okelah kalau begitu^^Mbak larass: he’e…betul betul betulMas moes: yuhuuuu
ok sama2.yiri siap dia chi?, kayanya anaknya ganteng, baek , hahahaha 😛