Hari ini mendung cuma menengok.
Setengokan saja. Pura-pura peduli.
Seperti mantan pacar kita.
Atau mungkin dia terburu-buru.
Tapi mau kemana?
Mungkin kali lain mendung singgah.
Lebih lama.
Mungkin bisa kita tawarkan duduk dulu,
lalu minum teh, atau kopi, atau capucinno saja?
Lalu kita tahan dia lebih lama.
Dengan alasan apa saja.
Seperti seorang pecinta yang enggan berpisah dengan kekasihnya.
“Jangan pergi dulu, aku masih rindu.”
Terlalu klise? Biarlah.
Yang penting mendung tidak cepat-cepat pergi lagi.
Rindu memang. Rindu sekali.
Rindu ketenangan itu.
Keteduhan itu.
“Ah! Tidak bosan ya mengomel tentang cuaca?”
“Kepalaku hampir mendidih”
Advertisements
ini blog baru kah?
Ndak mas…cuma ganti tema hehehe