Doa

Tuhan, begitu banyak yang saya tidak mengerti, berilah ilham untuk memahami

Suara di Telepon

Kenapa aku masih harus dan selalu mendengar suara engkau yang menguliti udara. Kenapa engkau terus menerus datang dan membawa angin topan di hati aku. Dada aku semakin sempit terhimpit.

Kepada B dan Komplotannya

Saya juga tidak tahu, saat menghadapi kamu dan komplotanmu otomatis saya berubah rupa menjadi seorang yang sadis dan tidak ramah. Barang kali saya hanya mengikuti alur kalian dan barangkali saya memang sudah terlanjur antipati atau barangkali kalian memang tidak pantas diberi keramahan. Entahlah! Kalian juga tidak bisa bersikap baik, bertutur kata yang baik pun rasanya sulit untuk kalian. Saya bosan memperingatkan kalian, saya bosan mengeluarkan kata-kata “kalau ngomong yang baik, mulut kalian gag pernah disekolahkan”. Saya bosan, kalian terus menerus mengulang kesalahan yang sama. Kalian tidak pernah jera. Saya tidak tahu sebenarnya apa yang ada di kepala kalian. Saya tidak tahu apa sebenarnya yang ada di hati kalian. Sungguh saya sebenarnya tidak ingin membenci kalian. Tapi tingkah kalianlah yang membuat saya membenci.

: kepada B dan komplotannya