sebagai puisi, kau telah kutulis dalam nadi, dalam darah, dan di setiap neuronku.
sebagai puisi, telah kuindahkan kau di atas mawar, di atas rintik hujan, di atas bintang gemerlapan, di atas langit senja, dan di atas matahari.
sebagai puisi, aku tak pernah letih mengeja dan membacamu.
sebagai puisi, kau kuhayati, kau kurindui, dan kau kucintai.
sebagai puisi kau ada.
dan siapakah kau?ehm ehm ehm
#nengmettyhaha! ayo sayembara siapa yang tau?^^
ah jadi maluu..
#ekohmhaha! kenapa malu?^^
pasti kau-nya adalah Allah, karena disini ditulis diatas bintang matahari dll… siapa coba yg bisa diatasnya matahari dan bintang2 penafsiranku saja..SABUDI (sastra budaya indonesia)mari kita jaga bersama!
^^terserah masing-masing pribadi memaknainya.’interpretation is yours’*haduh! mb lingga tolong betulin b.inggrisq kacau ni*
iya dech.. biar ga banyak yg tanya “siapa kau-nya?” aja..makanya ditafsiri yg bermanfaat heheheh.. maaf ya SABUDI (sastra budaya indonesia)mari kita jaga bersama!
yuhu. santai aja.
sebagai puisi,yang terpahat dari aksara katatertulis dalam prasasti hatiterbentang sepanjang cakrawala jiwadi sanalah ia senantiasa ada
#saturinduampun! maz suga emang Te Oo Pe Be Ge Te^^
sebagai puisidari pena2 yg berkatadan kertas2 yang terjamahkau kulihat, kubaca dg mata dan hatiSABUDI (sastra budaya indonesia)mari kita jaga bersama!
makasih udah anggap aku ada.. 🙂
#brotherihdahaha! smua pd ge-er ni. tp gpp deh^^
#moestoainyang satu ini juga Te Oo Pe Be Ge Te
uchi, dengerin lagu deolova sambil baca puisi ini, terasa sangat pas…:)
kau seperti nyanyian dalam hatiq yang memanggil rinduq padamu.seperti udara yg kuhela kau selalu ada.wuih! iya juga ya maz. bisa nyambung gitu.^^